Jumat, 09 September 2011

PENDAFTARAN SISWA BARU

PSHT PASAR MINGGU Menerima Pendaftaran dan perecruitmenan Siswa baru.
Bagi temen-temen khususnya pemuda pemudi penerus bangsa yang berminat dan ingin ikut latihan pencak silat Persaudaraan SH Terate, Dijamin dapat ilmu yang bermanfaat dan dapat saudara+kenalan yang banyak...

Jadwal Latihan

Hari dan waktu :
*jum'at sore 15.00WIB. sampai selesei
* Senin mal
19.00 am, jam WIB sampai selesai
* Kamis malam, jam 19.00 WIB sampai selesai

Tenang Coy'Z latihannya gak terlalu lama dan gak terlalu malam... yang penting adalah datang plus niat latihan secara rutin.
Tempat Latihan :
SDN 06 PEJATEN BARAT . PASAR MIGGU

Persyaratan Pendaftara Siswa Baru

a. Warga Negara Indonesia

Bagi warga Negara asing, baik yang berdomisili di dalam maupun di luar negeri diatur oleh Pengurus/Dewan Pusat

b. Pemeluk salah satu agama yang diizinkan Pemerintah Republik Indonesia
c. Tidak menderita cacat jasmani maupun rohani
d. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran kepada pengurus setempat, disertai dengan:

* Surat pernyataan dari kepolisian bahwa yang bersangkutan bukan orang partai terlarang dan tidak pernah tersangkut peristiwa G.30.S.PKI
* Pas foto ukuran 3 X 4 sebanyak 3 lembar
* Membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 10.000

e. Surat keterangan dari orang tua (bagi yang belum berkeluarga):

(1). Surat izin mengikuti latihan

(2). Surat Pernyataan tidak akan mengajukan tuntutan kepada Pengurus Cabang/Pusat apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama latihan (sakit, cidera tubuh dll)

Hak dan Kewajiban Siswa

a. Berbakti kepada Tuhan YME, orang tua, guru (pelatih) dengan kesungguha hati

b. Saling menghormati sesame siswa dan guyub rukun secara lahir dan batin

c. Waktu latihan:

* Berada di tempat latihan dengan mengenakan pakaian latihan lengkap paling lambat 5 menit sebelum latihan dimulai
* Absensi paling lambat 5 menit sebelum latihan dimulai
* Mengggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar selama proses melatih dan berlatih berlangsung
* Membuat surat izin apabila tidak masuk/mengikuti latihan

d. Tunduk, taat dan patuh pada segenap peraturan dan tugas yang diberikan pelatih, Pengurus Ranting setempat maupun Pengurus Cabang

e. Membayar Iuran Wajib Siswa (IWS) paling lambat tanggal 10 tiap bulan, dengan jumlah sesuai dengan ketentuan Pengurus Cabang (Pada saat latihan putih)

Larangan Siswa

a. Tidak mematuhi point 2.a s/d 2.e
b. Menunjukkan kepandaian kepada umum yang tidak berguna
c. Mengenakan pakian latihan lengkap di luar hari/jam/tempat latihan selain pada acara-acara tertentu (demonstrasi, pawai, kejuaraan dsb)

d. Berkelahi dengan pihak luar tanpa alas an yang dapat dipertanggungjawabkan

Sanksi Pelanggaran

Untuk pelanggaran point 3.a s/d 3.d tersebut di atas, dikenakan sanksi sebagai berikut:

* Tahap I : diberi peringatan lisan 1 kali
* Tahap II : diberi peringatan dengan melaksanakan hukuman fisik di tempat sebanyak 2 kali
* Tahap III : diberi peringatan dengan melaksanakan hukuman pembinaan (melaksanakan kerja bakti di tempat, rumah Pengurus Ranting dsb) sebanyak dua kali
* Tahap IV : diturunkan tingkatannya sebanyak 1 tingkat, maksimal 2 kali
* Tahap V : diusulkan kepada Pengurus Cabang agar dikeluarkan

Absensi/Izin

a. Tidak masuk dengan surat izin/surat keterangan:

1). Tidak masuk selama 1 kali atau 2 kali berturut-turut:

a). Mengejar materi yang ketinggalan dengan jalan penambahan materi diberikan pada waktu siswa lain sedang mengulangi materi yang diberikan pada hari sebelumnya

b). Materi yang diberikan sebanyak materi yang diterima siswa lain ditingkatnya pada hari sebelumnya

2). Tidak masuk selama 3 kali berturut-turut atau lebih:

Diperkenankan mengikuti latihan dengan syarat:

Datang ke tempat Ketua Ranting setempat untuk ditentukan lebih lanjut mengenai waktu dan tempat latihan

b. Tidak masuk tanpa surat izin/keterangan:

1). Tidak masuk selama 1 kali atau 2 kali berturut-turut:

Diperkenankan mengikuti latihan dengan syarat:

a). Mendapat peringatan pertama dan dengan hukuman fisik

b). Mengejar materi yang ketinggalan dengan cara penambahan materi yang diberikan pada hari sebelumnya

c). Materi yang diberikan sebanyak materi yang diterima siswa lain di tingkatnya pada hari sebelumnya

2). Tidak masuk selama 3 kali berturut-turut atau lebih:

Diperkenankan mengikuti latihan dengan syarat:

a). Mendapat peringatan kedua dan hukuman fisik

b). Mengejar materi yang ketinggalan dengan cara penambahan materi yang diberikan pada hari sebelumnya

c). Materi yang diberikan sebanyak 1 kali, tidak sebanyak materi yang diterima siswa lain di tingkatnya pada hari sebelumnya

3). Tidak masuk selama 3 kali berturut-turut atau lebih dari satu kali:

a). Pelatih yang bersangkutan melaporkan kepada Ketua Ranting setempat dengan tertulis

b). Ketua Ranting membuat surat pemberhentian latihan tertulis sebanyak rangkap tiga , masing-masing ditujukan kepada:

(1). Satu lembar untuk siswa yang bersakutan atau orang tua/wali

(2). Satu lembar untuk Pengurus Cabang

(3). Satu lembar untuk arsip Ranting setempat

c). Siswa yang bersangkutan tidak diperkenankan memakai atau menggunakan identitas dan pelajaran Persaudaraan SH Terate dalam segala bentuk kegiatan

d). Jika dikemudian hari siswa tersebut ingin mengikuti latihan lagi:

(1). Diwajibkan memenuhi persyaratan pendaftaran sebagai siswa baru

(2). Penguasaan materi yang pernah diterima ditest terlebih dahulu oleh pelatih, untuk pertimbangan siswa tersebut ditempatkan pada tingkat sesuai dengan kemampuannya

Kepindahan Siswa.

a. Pindah ke luar wilayah:

Apabila siswa di suatu tempat latihan akan pindah dan mengikuti latihan di tempat lain maka wajib melapor kepada Ketua Ranting setempat untuk diberikan surat pengantar:

1). Surat pengantar dari Ketua Ranting , apabila siswa pindah dari satu Ranting ke Ranting yang lain dalam wilayah Cabang setempat

2). Surat pengantar dari Cabang, apabila siswa pindah dari satu Cabang ke Cabang lain

b. Pindah ke dalam wilayah:

Apabila siswa di suatu tempat latihan akan pindah dan mengikuti latihan di Wilayah Persaudaraan SH Terate Cabang JAKARTA ,maka:
1). Wajib melapor kepada Ketua Ranting setempat sambil menunjukkan surat pengantar dari Cabang lain

2). Ketua rayon melaporkan kepada Ketua Cabang dilampiri dengan Surat pengantar dari Cabang asal Siswa tersebu

MENJADI SEORANG PELATIH

Di dalam suatu organisasi khususnya pencak silat pasti di dalamnya ada dua peran utama dalam latihan yaitu pelatih dan siswa (yang dilatih, atlit). Untuk menjadi seorang pelatih sebenarnya terlebih dahulu mengikuti penataran pelaih di cabang terlebih dahulu. Pelatih juga adalah seorang manusia yang pasti mempunyai perbedaan bagaimana Tipe, dan ciri-ciri seorang pelatih di hadapan atlit maupun siswanya. Berikut adalah beberapa contoh Tipe Pelatih menurut beberapa tokoh dan bagaimana cara melatih yang efektif dan apa saja peran seorang pelatih.


Tipe Pelatih
Tutko dan Richard (1971) membagi pelatih menjadi lima kategori: the authoritarion coach, the nice-guy coach, the intense or driven coach, the easy going coach dan the business coach.
Setiap pelatih memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itu tidak ada pelatih murni ideal atau sempurna. Kebanyakan pelatih melakukan metode coba-salahuntuk mendapatkan bentuk latihan yang paling efektif. Untuk itu sering kali terdapat tumpang tindih dari kelima kategori di atas, namun tetap ada yang dominant.
a. The authoritarion coach
Cirri-ciri pelatih yang otoriter adalah:
1. disiplin yang keras
2. memaksakan peraturan menggunakan hukuman
3. kaku dalam pelaksanaan program latihan
4. dapat bersikap kasar, sadis dan sering mencaci
5. kurang ramah dan terdapat jarak dengan anak didik
6. punya planning program yang efektif
7. taat menjalankan agama
8. sering mempunyai prasangka
9. lebih suka asisten pelatih yang lemah
10. dalam memotivasi atletnya memakai system ancaman
keuntungan: anak didiknya memiliki disiplin yang tinggi, agresif, percaya diri, berani, terorganisasi, semangat dan kondisi fisik yang baik
kerugiannya: jika ada kegagalan akan saling menyalahkan, dan bagi atlet yang seneitif biasanya tidak kuat menerima perlakuan keras dan akhirnya mengundurkan diri, pelatih otoriter ini tidak disukai dan ditakuti atlet.
b. the nice-guy coach
Tipe ini berlawanan dengan tipe otoriter, pelatih nice-guy memiliki pribadi yang baik, mengesankan, fleksibel, terbuka akrab dengan atlet dan memperhatikan kesejahteraan atlet. Dalam memberikan motivasi berupa bantuan positif daripada mencela dan tidak segan memberi penghargaan bila atletnya berhasil. Mempunyai sifat yang terbuka dan pelaksanaan program latihan yang fleksibel
Keuntungan: terbentuknya team yang padu, rileksa dan tampil sesuai dengan harapan dan apabila timbul masalah dari atlet akan lenih mudah ditangani.
Kerugian: tidak mempunyai kemampuan atau lemah, ragu-ragu dan terlalu menyalahkan diri sendiri
c. the intense or driven coach
Tipe pelatih ini memiliki banyak kesamaan dengan tipe pelatih otoriter, kesamaannya dalam hal disiplin, kemampuan dan agesifitasnya. Sedangkan perbedaannya pada segi emosi dan sering menghukum. Sikapnya tenang, tidak kasar dan otoriter.
Ciri-cirinya:
a. tidak pernah puas
b. suka mendramatisasi keadaan
c. menghabiskan waktu untuk hal-hal yang berhubungan dengan kepelatihan
d. punya analisis data yang lengkap tentang lawan yang akan dihadapi
e. memotivasi atletnya dengan contoh diri sendiri
Keuntungan: para atlet selalu merasa siap bertanding dan selalu berpijak pada intruksi pelatih.
Kerugian: atlet merasa takut karena merasa banyak dituntut, terutama bagi atlet istimewa. Tidak mau mengerti bahwa atlet juga mengalami kejenuhan. Hal ini dianggap malas, atlet merasa malu karena pelatih sering bertindak emosional pada saat pertandingan.
d. the easy going coach
Pelatih ini tampil dengan tanpa beban dan menganggap pertandingan adalah sesuatu yang menarik dan ia menikmatinya.

Ciri-cirinya:
1. kurang serius menangani atlet, relaks terkesan pasif
2. tidak punya jadwal yang teratur (jadwalnya baku)
3. tidak mudah panik dan emosi mudah terkontrol
4. semua berjalan dibawah control namun terkesan malas
Keuntungan: atlet merasa tidak terlalu tegang, saran mudah diingat untuk dilaksanakan.
Kerugian: atlet cenderung menyalahkan pelatihnya apabila gagal, kondisi fisik atletnya (kadang fit, kadang kurang fit). Timbulnya perasaan dari atlet merasa tidak diperhatikan.
e. the business coach
Ciri-cirinya:
1. pendekatannya terhadap olahraga sangat terencana dan terorganisir
2. mengenali secara detail yang menyangkut prestasi atlet berdasarkan logika
3. tingkat intelegensinya tinggi
4. menganalisa secara obyektif tentang kelebihan dan kelemahan lawan
5. pragmatis dan tekun dalam mencari metode-metode yang baru
Keuntungan: memiliki strategi untuk sukses,atlet punya rasa percaya diri sendiri yang kuat:
Kerugian: atlet dapat merasa kehilangan identitas dan individualitasnya karena hamper semua detail dirinya dianalisa.

Pelatih yang Efektif
Seorang pelatih dituntut untuk bertingkah laku tertentu sesuai dengan perannya di masyarakat, jika ia ingin disebut pelatih yang baik. Puoss(1981) mengemukakan empat kualitas yang haris dimiliki oleh seorang pelatih yang baik/efektif yaitu:
1. pengetahuan teknik olahraga, menguasai dasar keterampilan, peraturan pertandingan, teknik, taktik, dsb.
2. kemampuan untuk mengenal karakteristik dan kebutuhan para anak didik (keadaan fisik, mental, emosi, latar belakang kehidupan sosialnya)
3. keteraampilan mengajar
4. kepribadian dan karakter yang baik adalah:
• memiliki semangat yang tinggi, dedikasi yang tinggi dan memiliki rasa humor
• mampu mengendalikan emosi, jujur, bertindak atas dasar kebenaran

Peran Pelatih
Seorang pelatih bukan hanya mengurusi hal yang berhubungan dengan telnis olahraga saja, tetapi pelatih juga harus berperan sebagai guru, orangtua, konselor, bahkan psikolog. Sebaliknya peserta didik harus mempunyai kepercayaan penuh terhadap pelatihnya. Pelatih harus mampu mengerti secara total anak didiknya tanpa ia sendiri kehilangan identitas pribadinya.
Akhir kata, jika pelatih dapat menggunakan ilmu pengetahuannya yang dimiliki mengenai segala sesuatu tentang peserta didik, lingkungan dan segala aspeknya yang berhubungan dengan kepelatihan ditambah dengan kemampuan utuk mengenali diri sendiri, maka dapat dipastikan akan mampu mengemabangkan pandangan hidup yang positif. Bukan saja mengenai kepalatihan, tetapi juga sukses kehidupannya menuju kehidupan yang harmonis. Kunci menuju sukses secara umum, Zakiyah Darojat (1980) mengemukakan: mengenali diri sendiri, menentukan cita-cita, membuat program kerja, dicapai setahap demi setahap dan berkonsultasi dengan orang yang ahli.

R.M. SOETOMO MANGKOEDJOJO – Seorang Tokoh PSHT Yang Banyak Dilupakan

Beliau adalah murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo ( Pendiri PSHT ). R.M. Soetomo Mangkoedjojo adalah seorang Pendekar Tingkat III , R.M. Soetomo Mangkoedjojo disyahkan menjadi pendekar tingkat I pada tahun 1928. Berikut murid – murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang disyahkan pada tahun 1928 adalah sebagai berikut :

- Bapak Soetomo Mangkoedjojo ( Madiun )
- Bapak Hardjosajano alias Hardjo Girin ( Kepatihan Madiun )
- Bapak Moch Irsad ( Madiun )
- Dewan pengesah : Ki Hadjar Hardjo Oetomo
- Pelaksanaan Pengesahan : Di kediaman Ki Hadjar Hardjo Oetomo, Desa Pilangbango Madiun.

Kemudian pada tahun 1936 R.M. Soetomo Mangkoedjojo mendirikan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Ponorogo, dan pengesahan pertama dilakukan pada tahun 1938 yang mengesahkan sebanyak 4 orang.

Pada tahun 1948 beberapa murid Ki Hadjar Harjo Oetomo antara lain Soetomo Mangkoedjojo, Darsono, Suprodjo, Hardjo Giring, Gunawan, Hadisubroto, Hardjo Wagiran, Letnan CPM Sunardi, Sumadji al. Atmadji, Badini, Irsad dan kawan – kawan mempunyai prakasa untuk mengadakan konfrensi di tempat kediaman Ki Hadjar Harjo Oetomo . Tujuan diadakan konfrensi tersebut adalah untuk merubah / mengganti sifat Perguruan menjadi Organisasi Setia Hati Terate yang mempunyai Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Setelah Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dikukuhkan menjadi suatu organisasi maka di pilihlah R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai ketua dan Bapak Darsono sebagai wakil ketua.
Kemudian pada tahun 1953 karena pekerjan beliau dipindah tugaskan ke Surabaya selanjutnya Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate diserah terimakan kepada bapak Irsad.
Pada tahun 1958 R.M. Soetomo Mangkoedjojo mengesahkan Sdr. R.M Imam Kussupangat, Sdr. Kuswanto. BA dan Sdr. Harsanto. SH menjadi warga tingkat I, pengesahan dilakukan di Oro – Oro Ombo Madiun di rumah Bapak Santoso.

Pada tahun 1963 R.M. Soetomo Mangkoedjojo melatih langsung Sdr. R.M Imam Kussupangat tingkat II. Dan pada tahun 1964 Sdr. R.M Imam Kussupangat disyahkan menjadi warga tingkat II, pengesahan dilaksanakan di Jl. Diponegoro 45 Madiun oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Dewan Pengesah.

Pada tahun 1966 Sdr. R.M Imam Kussupangat mulai menjalani latihan tingkat III karena dianggap berhak untuk menerima ilmu Setia Hati tingkat III oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo. Dimana ilmu tersebut berdasarkan “Wahyu” dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Semenjak itu Sdr. R.M Imam Kussupangat dimulai latihan tingkat III dilatih dan disyahkan oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo ( sebagai Ketua Dewan Pusat dan Dewan Pengesah ). Maka dari itu Sdr. R.M Imam Kussupangat tidak lepas sedikitpun peranan dan bimbingan dari R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai pelatih atau disebut sebagai guru dalam pendidikan tingkat II maupun tingkat III

Tahun 1974 diselenggarakan Musyawarah Besar ( MUBES ) I Persaudaraan Setia Hati Terate dengan kesepakatan mengangkat R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate dan R.M. Imam Kussupangat sebagai Ketua Umum Pusat.

Pada tanggal 14 Desember 1975 R.M. Soetomo Mangkoedjojo wafat dan dimakamkan di Makam Cangkring Madiun.
Berikut adalah kedudukan yang pernah dipegang oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo dalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate

- Tahun 1948 adalah Ketua Umum Pusat yang pertama Persaudaraan Setia Hati Terate ( dari “ perguruan “ menjadi “ organisasi “ )
- Tahun 1956 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate,
- Tahun 1964 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate
- Tahun 1974 Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate

Demikian sedikit perjalanan hidup tentang R.M. Soetomo Mangkoedjojo, mudah – mudahan dengan sedikit catatan ini bisa membantu untuk tambahnya pengertian dan pengetahuan kita semua agar wawasan sejarah berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate sampai dengan perkembangannya dapat kita ikuti dan ketahui bersama secara tepat dan benar.

Nb : Di kutip dari buku
“ Sejarah Singkat dan Perkembangannya PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE “
disusun oleh : BAMBANG TUNGGUL WULUNG JUDHYASMARA
- NIW. 630100002
- PUTRA KANDUNG R.M. SOETOMO MANGKOEDJOJO
- PEMBIMBING & PEMBINA PADEPOKAN “WESI AJI” ( WEDAR SILAT AMONG JIWO ) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE SEMARANG